maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

IPB Ajak Nelayan Selamat Pesisir

$rows[judul]

Subang - Bak fosil hidup yang berenang, kepiting mimi atau horseshoe crab telah menghuni bumi selama ratusan juta tahun. Namun kini, eksistensi biota purba ini terancam di perairan pesisir Subang.

Menanggapi tantangan ini, Lembaga Riset Internasional Kemaritiman, Kelautan, dan Perikanan (LRI i-MAR) bersama Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper) IPB University menggelar kegiatan “Belangkas Lestari: Selamatkan Mimi, Selamatkan Pesisir”.

Kegiatan yang didanai IUCN Horseshoe Crab Specialist Group dan Indianapolis Zoological Society, Inc ini berlangsung di Desa Mayangan dan Legon Wetan, Kabupaten Subang.

Ancaman terhadap populasi mimi nyata adanya. Aktivitas perikanan yang intensif dengan alat tangkap tidak selektif menyebabkan tingginya angka tangkapan sampingan (bycatch). 

Fakta ini diperkuat oleh data International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang mencatat beberapa spesies mimi berstatus rentan (vulnerable) hingga hampir terancam (near threatened). Padahal, perannya dalam rantai makanan dan keseimbangan ekosistem pesisir sangat vital.

“Belangkas Lestari hadir sebagai respons konkret. Selama dua hari, tim yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, dan praktisi konservasi turun langsung menyasar jantung persoalan. 

Berbagai kegiatan edukatif digelar, mulai dari kampanye door-to-door untuk berdialog dengan nelayan, penyuluhan konservasi di sekolah pesisir untuk menanamkan kesadaran sejak dini, hingga workshop yang mengajarkan pembuatan dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.

Komitmen jangka panjang ditandai dengan penancapan plang imbauan konservasi di dua titik pesisir Legonkulon. Plang ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat visual akan komitmen bersama untuk melindungi habitat alami sang fosil hidup.

Lusita Meilana selaku Project Leader Belangkas Lestari, menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam konservasi. “Melalui ‘Belangkas Lestari’, kami tidak hanya ingin menyelamatkan populasi kepiting mimi yang sangat berharga, tetapi juga memperkuat ketahanan ekosistem pesisir secara menyeluruh.”

“Dukungan dari IUCN Horseshoe Crab Specialist Group dan Indianapolis Zoo merupakan bukti nyata kepedulian global, sementara partisipasi aktif masyarakat dan nelayan lokal adalah kunci keberlanjutan dari upaya konservasi ini. Kami percaya, dengan menyatukan ilmu pengetahuan, kebijakan, dan kearifan lokal, kita dapat menciptakan harmonisasi antara ekonomi pesisir dan kelestarian alam,” paparnya.

Senada dengan hal tersebut, Nizar Rifan Khairiansyah, Ketua Pelaksana kegiatan dari Himasper IPB University, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah wujud kontribusi nyata mahasiswa.

“Kami berharap ‘Belangkas Lestari’ dapat menumbuhkan kepedulian berkelanjutan masyarakat terhadap kelestarian mimi dan ekosistem pesisir yang menopang kehidupan mereka,” ujarnya.

Kolaborasi multidisiplin ini tidak hanya sekadar seremonial, melainkan sebuah langkah strategis dalam membangun konservasi berbasis masyarakat. Melalui aksi nyata ini, LRI i-MAR dan Himasper IPB University menunjukkan dedikasinya dalam menjaga warisan alam Indonesia untuk generasi mendatang.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)